
Rizki adalah hal yang paling diharap manusia dalam menghadapi sebuah kehidupa, tidak menutup mata alias munafik manusia tidak butuh yang namanya rizki, untuk membina sebuah rumah tangga rizki adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan. Rezeki Menurut islam dibagi menjadi tiga kategori.
- Rizki yang dijatah
- Rizki yang digantungkan
- Rizki yang dijanjikan
✓ RIZKI YANG DIJATAH / DIJAMIN
Semenjak ruh ditiupkan kedalam kandungan allah membisikan kepada ruh terseut mengenai 3 hal. Jodoh, rizki, dan mati.
Ketiga hal itu sebenarnya kita sudah tahu karena pada waktu kita masih dikandungan sudah dibisikan ketelinga kita tentang 3 hal diatas, hanya saja kita lupa karena waktu itu kita masih didalam kandungan.
Andai saja tidak lupa seluruh manusia dimuka bumi akan pasrah terima nasib tanpa adanya perjuangan dalam melewati hidup, jadi pada intinya jodo rizki dan mati sudah digariskan oleh allah SWT. Dan tidak aka nada yang dapat merubah takdir allah kecuali do’a.
Kita lihat contoh orang tidak normal alias gila yang sering kita jumpai dijalanan, mereka ada yang berpakaian compang-camping, bahkan ada yang tidak memakai pakaian sama sekali, makan dengan makanan yang mereka temukan dijalanan, ditempat sampah dan lain sebagainya. Memang itulah garis takdir yang ditentukan allah buat mereka.
Perlu anda ingat mereka tidak akan mati selama nikmat rizki yang dijatahkan belum habis, kalau jatah mereka 70 tahun maka tidak akan mati sebelum 70 tahun tidak kurang dan tidak akan lebih, bahkan kalau allah memberi jatah hidup 5 tahun maka tidak akan lebih dan tidak akan kurang dari yang dijatahkan.
Maka tidak ada yang menjamin anda meskipun anda orang kaya sekalipun, setiap hari hidup mewah makan-makanan bergizi bersih dari kuman dan penyakit, kalau 30 tahun hidup yang digariskan maka tidak ada yang bisa lari dari takdir allah.
✓ RIZKI YANG DIGANTUNGKAN
Apa maksud rizki yang digantungkan? Dan bagaimana cara meraihnya?
Allah memberikan rizki lebih kepada hambanya yang mau berusaha dan bertawakal, dan cara meraihnya dengan 3 hal, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.
Kita lihat contoh se ekor kerbau yang diajak petani membajak sawah. Kerbau bekerja keras dibawah terik matahari, tapai kerbau tidak bisa kerja cerdas, apalagi kerja ikhlas, Benerkan? Kerbau hanya nurut sama perintah tuannya.
Begitu juga dengan manusia, apa cukup dengan kerja keras?
Contoh seorang petani yang kerja cerdas, membajak sawah memakai bantuan kerbau, semakin zaman modern banyak pabrik yang memproduksi alat untuk membajak sawah. Hal itu karena manusia diberi kelebihan akal, dan pikiran. Beda dengan binatang, mampu bekerja jeras tapi tidak mampu untuk bekerja cerdas.
Untuk manusia yang tipe pekerja keras tanpa menggunakan kecerdasannya maka tidak ada bedanya dengan kerbau atau binatangg lain yang hanya bekerja keras mengandalkan kemampuan fisiknya.
Setelah kita menjalankan kerja keras dan kerja cerdas maka harus dilengkapi dengan kerja ikhlas, dengan maksud menerima dengan hati yang lapang berapapun hasil yang didapat, dengan istilah lain bersyukur dengan hasil kerja keras dan kerja cerdas yang sudah dilakukan.
Disinilah yang membedakan besar kecilnya rizki setiap manusia, tergantung hasil kerja cerdasnya, semakin mereka cerdas semakin ringan dan semakin melimpah hasil yang didapatkan,.
✓ RIZKI YANG DIJANJIKAN
Allah sudah menjanjikan dalam al quran, bahwa allah akan melipat gandakan rizki orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan allah.
Selain kita bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas, untuk mendapatkan rizki yang berlimpah, kita juga diberikan cara yang lebih mudah, yaitu dengan cara mensedekahkan harta dijalan allah, maka harta akan dilipat gandakan oleh allah SWT. Dan itulah janji alah kepaa hambanya.
Tidak heran banyak perusahaan yang menyisihkan penghasilan untuk disedekahkan terutama buat anak-anak yatim.
Itulah macam-macam rizki dalam islam, semoga artkel ini bermanfaat untuk anda, baca juga artikel tentang manfaat susu kambing etawa.